"Jangan menggunakan kabel yang tipis dalam setiap sound system jika Anda peduli mengenai kualitas suara."

Perdebatan pemilihan kabel speaker dan pengaruhnya dalam sound system dapat menjadi perdebatan yang sengit setiap waktu. Saat berbicara mengenai uji coba kabel speaker kepada Allan Devantier, manajer dari Acoustic Reserach Harman International, diskusi menjadi lebih dalam.

Pada dasarnya, setiap speaker (pengeras suara) adalah penyaring listrik - kombinasi antara resistensi, kapasitansi dan induktansi yang disetel sedemikian rupa dengan tujuan menghasilkan kualitas suara terbaik.

Kabel speaker biasa tidak memiliki kapasitansi dan induktansi yang signifikan. Tetapi memiliki resistensi yang signifikan, terutama kabel dengan diameter yang kecil. Kabel lebih tipis, memiliki nilai resistensi yang besar.

Percobaan pun dilakukan dengan untuk mencari tahu apakah penggunaan jenis kabel speaker dapat memberikan perbedaan yang terukur? Apakah dapat didenger perbedaannya dengan menggunakan telinga?

Untuk mengetahui hasilnya, mereka mengukur hasil keluaran frekuensi dari sebuah speaker dengan software analyzer dengan menggunakan 3 jenis kabel berbeda dengan panjang yang sama. Selain itu, untuk meminimalisir gangguan suara di sekitarnya, percobaan dilakukan di dalam ruangan dengan posisi mikrofon dan speaker tetap sama.

Hasilnya adalah kabel mahal dengan ukuran 12-awg memiliki perbedaan tipis dengan kabel biasa dengan ukuran yang sama. Jadi apakah suaranya terdengar berbeda dengan menggunakan telinga? Mungkin. Apakah perbedaan tersebut harus menjadi perhatian? Mungkin tidak.

Tetapi perbedaan sangat terdengar jelas saat membandingkan kabel ukuran 12-awg dengan ukuran yang lebih tipis yaitu 24-awg. Jadi apakah suara suaranya terdengar berbeda dengan menggunakan telinga? Iya. Apakah perbedaan tersebut harus menjadi perhatian? Iya.

Jadi apa pelajaran yang bisa diambil dari percobaan ini? Utamanya adalah jangan menggunakan kabel yang tipis dalam setiap sound system jika Anda peduli mengenai kualitas suara.